INFO KABAR JAMBI-Ketua Perkumpulan Hijau (PH) Jambi, Feri, mendesak Wali Kota Jambi, Dr. H. Maulana, agar menghentikan aktivitas stockpile batu bara milik PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) yang kini telah diakuisisi oleh PT RMK Energy (PT RMKE). Feri menilai keberadaan stockpile tersebut sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan, serta konflik sosial di tengah masyarakat.
Feri yang juga mantan Direktur WALHI Jambi menekankan bahwa perubahan bentang alam di kawasan tersebut berisiko tinggi, apalagi dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Jambi. Ia mengingatkan agar Pemerintah Kota Jambi, khususnya Wali Kota dan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), tidak hanya fokus pada dampak jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan risiko jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat.
Lebih lanjut, Feri mengkritik keras apabila Wali Kota Maulana tetap mengeluarkan izin operasional bagi stockpile batu bara PT SAS. Menurutnya, hal itu akan menjadi preseden buruk dan tercatat sebagai “kejahatan lingkungan” yang dapat mencoreng reputasi kepemimpinan Wali Kota. Oleh sebab itu, ia menuntut agar izin tersebut tidak dikeluarkan dan aktivitas stockpile segera dihentikan.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Maulana sebelumnya telah memperingatkan PT SAS agar mematuhi seluruh regulasi dan menegaskan bahwa hingga saat ini izin dari Pemerintah Kota belum diberikan. Maulana juga menyampaikan bahwa kajian terhadap aktivitas stockpile sedang dilakukan sesuai dengan kewenangan yang berlaku.
Sementara itu, Komisi 12 DPR RI juga turun langsung melakukan inspeksi mendadak ke lokasi dan menemukan adanya pelanggaran terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Salah satu kekhawatiran terbesar adalah potensi pencemaran air bersih, karena lokasi stockpile dekat dengan intake PDAM. DPR RI pun berencana memanggil pihak manajemen PT SAS dan PT RMKE untuk dimintai keterangan lebih lanjut.