INFO KABAR JAMBI-Masih ingatkah publik dengan kasus yang menyeret nama Rendra, anggota DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi PKS, yang terlibat perseteruan panas dengan istrinya dalam perebutan hak asuh anak? Kasus ini mencuat beberapa bulan lalu, dan menjadi perhatian luas lantaran melibatkan unsur kekerasan, konflik rumah tangga, hingga pelaporan ke aparat penegak hukum. Dalam keterangan yang disampaikan Rendra kepada media, ia mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh istri dan mertuanya ketika hendak menemui sang anak.
Proses hukum pun berjalan panjang. Sang istri yang saat itu tengah mengandung, akhirnya melahirkan di tengah tekanan psikologis proses hukum. Namun ironisnya, tak lama setelah melahirkan, ia justru ditetapkan sebagai tersangka bersama orang tuanya atas laporan dari Rendra. Publik pun bertanya-tanya: benarkah sang istri bersalah seperti yang digambarkan oleh Rendra?
Namun, fakta mengejutkan terungkap baru-baru ini. Amir, salah satu saksi kunci yang saat itu berada di lokasi kejadian dan ikut bersama Rendra, membantah seluruh pernyataan Rendra kepada media. Dalam wawancara eksklusif bersama Info Kabar Jambi, Amir secara terbuka dan tegas membantah tudingan yang selama ini menjadi dasar laporan Rendra ke polisi.
“Saya berani bersumpah, saya ada di lokasi kejadian. Saya bersama Rendra. Semua yang dituduhkan olehnya (Rendra) itu tidak benar,” ujar Amir dalam wawancara tersebut. Ia menuturkan bahwa tidak ada pengeroyokan sebagaimana yang dituduhkan Rendra. Justru menurut Amir, suasana saat itu penuh ketegangan karena Rendra datang secara tiba-tiba dan memaksakan diri mengambil anaknya, yang masih di bawah asuhan sang istri.
Kesaksian Amir tentu menjadi titik balik penting dalam kasus ini. Banyak pihak kini mendesak agar penyidik membuka kembali penyelidikan secara objektif dan menyeluruh. Apakah sang istri hanya korban kriminalisasi? Ataukah ada unsur rekayasa dalam pelaporan yang dilakukan Rendra? Waktu dan proses hukum yang adil akan menjawabnya. Namun satu hal jelas: kebenaran mulai terungkap dari mereka yang berani bicara apa adanya.