INFO KABAR JAMBI – Mengaku Anggota TNI, Pria Asal Jambi Tipu Remaja Lewat Modus Jual Beli Motor di Facebook
Jambi – Seorang pria asal Jambi diduga melakukan penipuan dengan modus jual beli sepeda motor melalui media sosial Facebook. Pelaku bahkan mengaku sebagai anggota TNI untuk meyakinkan korbannya, seorang pemuda berinisial F.Y. (22 tahun).
Kejadian bermula saat F.Y. berniat mencari sepeda motor bekas dengan harga terjangkau. Melalui Facebook, ia menemukan akun yang menawarkan motor dengan harga bersahabat. Setelah berkomunikasi secara intens, pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI tersebut berhasil membuat korban percaya, terlebih setelah mereka melakukan video call dan pelaku memperlihatkan motor yang hendak dijual.
“Awalnya saya cari motor, lalu ketemu postingan yang harganya agak bersahabat. Saya langsung chat dia, kami lanjut ngobrol panjang lebar sampai akhirnya sepakat soal harga,” ungkap F.Y. saat dikonfirmasi pada Kamis (10/7/2025).
Untuk semakin meyakinkan, pelaku mengirimkan foto STNK, nomor rangka mesin motor, serta berbagai pernyataan yang menambah keyakinan korban. Bahkan pelaku menunjukkan proses pengemasan motor melalui video call dan mengaku sudah berada di lokasi ekspedisi.
Setelah itu, pelaku meminta alamat lengkap korban dan uang sebesar Rp700 ribu sebagai biaya awal pengiriman. Ia juga menjanjikan bahwa pelunasan dapat dilakukan setelah motor tiba di tangan pembeli.
Namun tak lama setelah uang ditransfer, korban mendapat telepon dari seseorang yang mengaku pihak ekspedisi dan mengatakan bahwa BPKB motor tersebut telah diambil oleh istri si penjual. Saat F.Y. kembali menghubungi pelaku, ia justru diminta untuk melakukan pelunasan terlebih dahulu sebelum motor dikirim.
“Saya mulai curiga, langsung hubungi oom saya yang ada di Jambi untuk bantu temui pelaku. Tapi setelah oom saya menghubungi dan minta share location, nomor oom saya langsung diblokir,” jelas F.Y.
Meski merasa dirugikan, F.Y. mengaku tidak melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Ia memilih untuk mengikhlaskan kerugian tersebut. Namun, ia sengaja membagikan pengalamannya agar masyarakat lebih waspada terhadap modus penipuan serupa.
“Saya memang tidak lapor polisi, saya sudah ikhlas. Tapi saya cerita ini agar orang lain tidak tertipu juga,” tutupnya.