Muaro Jambi – Infokabarjambi.com Jalan dan jembatan penghubung antar kabupaten di KM 39, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi, kini rusak parah. Ironisnya, jalur vital yang setiap hari dilalui truk angkutan batubara dan kendaraan bertonase besar itu justru menyisakan penderitaan bagi warga sekitar.
Bagi masyarakat Desa Panerokan dan Desa Tanjung Pauh, jalan tersebut adalah akses utama, termasuk untuk anak-anak sekolah. Namun, akibat intensitas kendaraan berat yang melintas tanpa perawatan memadai, kondisinya kian memprihatinkan dan membahayakan keselamatan.
Kepala Desa Tanjung Pauh, Iskandar S.A.G, menegaskan pihaknya sudah berulang kali melaporkan hal ini ke pemerintah provinsi.
> “Iyo, kami sudah melapor terkait jembatan yang rusak parah ini. Pihak PUPR Provinsi bersama anggota dewan juga sudah datang meninjau, tapi sudah hampir tujuh bulan belum ada tindak lanjut. Padahal jalur ini sangat penting, selain untuk masyarakat juga untuk mobil angkutan batubara dan kendaraan antarprovinsi,” jelasnya.
Keluhan serupa datang dari warga, Iwan dan Jangsek. Mereka menilai pemerintah seolah menutup mata, padahal masyarakat sudah jadi korban.
> “Kami khawatir bang, kalau sampai jembatan ini putus, kasihan anak-anak kami yang setiap hari lewat situ untuk ke sekolah. Apalagi sudah pernah terjadi kecelakaan, orang jatuh dari motor gara-gara kondisi jalan dan jembatan rusak. Waktu itu sampai bikin macet panjang,” ungkap Iwan.
Menurut catatan masyarakat setempat, dalam sehari ratusan truk batubara melintas di jalur tersebut. Tingginya volume kendaraan berat inilah yang diduga mempercepat kerusakan jalan dan jembatan.
Hingga kini, meski PUPR Provinsi pernah meninjau lokasi, belum ada tanda-tanda perbaikan.
Masyarakat berharap pemerintah provinsi segera bertindak tegas, tidak hanya membiarkan jalur tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan angkutan batubara, tetapi juga memperhatikan keselamatan warga yang setiap hari bergantung pada infrastruktur itu.
> “Kami berharap segera ada perbaikan. Kalau musim hujan deras, kemungkinan besar jembatan ini bisa putus,” pungkas Iwan.