INFO KABAR JAMBI – Andri Saputra, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tapah Sari, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari, Jambi, diduga tidak pernah hadir di kantor selama 7 hingga 8 bulan terakhir. Meskipun demikian, laporan menyebutkan bahwa gajinya tetap diterima secara rutin.
Informasi ini beredar luas di kalangan masyarakat Desa Tapah Sari, memicu kekhawatiran terkait transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintahan desa. Beberapa warga dan pegawai pemerintah desa yang enggan disebutkan namanya, mengonfirmasi ketidakhadiran Andri Saputra, yang menurut mereka sudah berlangsung cukup lama.
Salah satu warga yang juga pegawai desa mengatakan, “Kami jarang melihat Pak Andri di kantor. Namun, gajinya tetap saja cair setiap bulannya. Ini sangat meresahkan, mengingat tanggung jawab sebagai anggota BPD sangat penting untuk kemajuan desa.”
Namun, Ketua BPD Tapah Sari, Romi, saat dikonfirmasi oleh media, membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, informasi mengenai ketidakhadiran Andri Saputra dan pembayaran gajinya secara rutin tidaklah benar. “Saya tegaskan, ini hanya isu yang tidak berdasar. Andri Saputra memang jarang terlihat karena dia lebih banyak bekerja di lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Gaji yang diterima juga sesuai dengan kontribusi yang diberikan,” ujarnya.
Kasus ini kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Desa Tapah Sari. Warga berharap pihak terkait dapat memberikan klarifikasi yang transparan dan mengusut tuntas masalah ini jika memang terbukti ada penyimpangan.
