INFO KABAR JAMBI – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) siap menggelontorkan dana fantastis di tahun 2025 untuk membangun infrastruktur olahraga. Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang disiapkan mencapai lebih dari Rp 15,5 miliar, semuanya bersumber dari APBD!
Dana jumbo ini akan digunakan untuk membiayai lima proyek besar yang tersebar di dua dinas, yakni Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora), serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Mengutip dari Jambilink, segini anggarannya:
-
Rehab GOR Patunas (ganti rangka atap, atap, keramik, rumah jaga) – Rp 1,47 Miliar (Disparpora)
-
Pembangunan Gapura & Bangunan Pelengkap Sport Center – Rp 1,6 Miliar (PUPR)
-
Pembangunan Wall Climbing – Rp 3 Miliar (PUPR)
-
Pembangunan Monumen Olahraga Tanjab Barat – Rp 1,5 Miliar (PUPR)
-
Pembangunan Lapangan Tenis Sport Center – Rp 8 Miliar (PUPR)
Yang paling mencolok adalah proyek lapangan tenis senilai Rp 8 miliar, menyedot lebih dari setengah total anggaran yang digelontorkan. Publik pun bertanya-tanya, benarkah ini kebutuhan mendesak?
Selain itu, wall climbing Rp 3 miliar dan monumen olahraga Rp 1,5 miliar juga menyita perhatian. Untuk infrastruktur yang tergolong spesifik dan belum tentu ramai dimanfaatkan, nilai anggarannya dinilai sangat besar.
Menariknya, semua proyek ini menggunakan kontrak harga satuan, dengan nilai HPS yang hampir identik dengan pagu anggaran. Hal ini memicu kekhawatiran soal minimnya persaingan dalam tender dan potensi inefisiensi anggaran.
Masyarakat berharap DPRD dan Inspektorat Daerah mengawasi ketat seluruh proses, mulai dari tender hingga pelaksanaan proyek. Jangan sampai dana besar hanya menghasilkan bangunan yang megah tapi minim manfaat.
Kini, tantangan ada di tangan kepala daerah dan dinas terkait: Apakah proyek-proyek ini akan menjadi simbol kemajuan olahraga? Atau sekadar proyek fisik demi serapan anggaran?
Infrastruktur saja tak cukup—yang lebih penting adalah semangat, strategi pembinaan, dan keberpihakan pada atlet akar rumput.