INFO KABAR JAMBI – Akhir Maret 2025 diwarnai tragedi mengerikan di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Dua titik sumur minyak ilegal meledak, menyebabkan tiga pekerja mengalami luka bakar serius. Salah satu korban bahkan diketahui bernama Batman. Kejadian ini terjadi pada Sabtu, 19 Maret 2025.
Awalnya, ketiga korban sempat mendapat perawatan di puskesmas setempat. Namun, karena kondisi yang kritis, mereka kemudian dilarikan ke RS Rapha Theresia (RS Santa Theresia) di Jambi. Tim awak media pun langsung bergerak cepat melakukan investigasi, berupaya mengungkap siapa pemilik sumur ilegal tersebut.
Berdasarkan informasi yang beredar, pemilik sumur diduga seorang warga Mandiangin bernama Putu atau Jubir. Tragisnya, dikabarkan salah satu korban telah meninggal dunia akibat luka yang diderita.
Saat dikonfirmasi via nomor kontak Direktur RS Theresia, 0816-***3-**2, hingga berita ini ditulis, pihak rumah sakit memilih bungkam, tidak memberikan keterangan resmi.
Dari hasil investigasi mendalam, RS Theresia diduga kerap menjadi lokasi ‘rahasia’ untuk merawat korban luka bakar akibat insiden ilegal drilling. Seorang sumber internal menyebutkan, “Semua korban ilegal drilling dibawa ke sini. Tapi informasinya rapi, sistematis, dan terstruktur. Kalau mau bongkar, cek saja CCTV ruang ICU — semua asal pasien bisa terlacak.”
Tak berhenti di situ, awak media juga mencoba menghubungi Kanit Tipidter Polres terkait, Ginting, untuk konfirmasi. Namun sampai saat ini, tak ada balasan. Diam seribu bahasa.
Fakta-fakta yang terkumpul menguatkan dugaan adanya sistem terorganisir antara oknum rumah sakit, aparat, dan mafia ilegal drilling. “No Viral, No Justice,” menjadi slogan perjuangan dalam mengungkap kebenaran kasus ini.
Investigasi masih terus berjalan. Media berkomitmen untuk menjaga keakuratan informasi dan membuka ruang untuk hak jawab serta koreksi, sesuai dengan UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik.