Muaro Jambi, 29 Oktober 2025 Infokabarjambi.com Kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang sopir ekspedisi di area SPBU 24.366.16 Tempino, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jumat malam (17 Oktober 2025) sekitar pukul 21.00 WIB, kini menuai sorotan publik dan warganet.
Korban diketahui bernama Agus Triyono bin Sudiyono (36), warga Desa Naga Sari, Kecamatan Mestong, yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir ekspedisi rute Jambi–Jakarta. Ia diduga menjadi korban pengeroyokan oleh dua orang pelaku berinisial Fikri dan HR, Korban yang merupakan Supir ekpedisi sedang mengantre BBM untuk keperluan keberangkatan ke Jakarta keesokan harinya.
Kejadian ini terungkap setelah video dan foto dugaan pengeroyokan beredar luas di media sosial, terutama melalui akun TikTok Info Kabar Jambi (IKJ) dan Orang Jambi. Dalam waktu singkat, unggahan tersebut ditonton ribuan kali dan memicu gelombang kecaman warganet yang menuntut aparat kepolisian segera bertindak.
Sejumlah komentar netizen juga menyoroti aktivitas pelangsir BBM di SPBU Tempino yang dinilai sudah meresahkan dan sering menjadi pemicu keributan antara pelangsir dan sopir truk ekspedisi.
Menanggapi keresahan masyarakat, LSM Bidik Indonesia menyatakan akan melayangkan surat resmi ke Polda Jambi, Polres Muaro Jambi, serta pihak Pertamina Jambi. Mereka mendesak aparat mengusut tuntas dugaan jaringan mafia pelangsir BBM yang diduga dikoordinir oleh dua orang berinisial Fikri dan HR. LSM tersebut juga meminta agar SPBU 24.366.16 Tempino ditutup sementara sampai penyelidikan selesai.
Sementara itu, pihak Polres Muaro Jambi dikabarkan telah memulai proses penyelidikan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut. Polisi diminta menindak tegas siapa pun yang terbukti melakukan pengeroyokan maupun praktik ilegal dalam distribusi BBM.
Kasus ini menjadi perhatian serius publik karena menyangkut keamanan fasilitas umum serta dugaan penyimpangan dalam penyaluran BBM. Masyarakat berharap penegak hukum bertindak cepat, transparan, dan profesional, agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di wilayah Jambi