Infokabarjambi terkini.com – Kasus kecelakaan lalu lintas antara truk Mitsubishi Canter bermuatan beras dan mobil pickup L300 di Kota Jambi pada Rabu malam (26/3/2025) memicu sorotan tajam terhadap integritas kepolisian. Publik mempertanyakan prosedur penanganan oleh Unit Laka Polresta Jambi yang dinilai menyimpang, terutama setelah truk Canter diizinkan membongkar muatan di gudang swasta dan dititipkan di tempat lain, alih-alih diamankan sebagai barang bukti sesuai aturan.
Pengakuan mengejutkan datang dari sopir truk Canter yang menyebutkan bahwa pengurus kendaraan tersebut adalah seorang polisi aktif berinisial “Z”, yang menjabat sebagai Kanit Laka Lantas Polresta Jambi. Fakta ini semakin memperkuat dugaan adanya konflik kepentingan dan perlindungan oknum dalam kasus tersebut.
Tidak hanya itu, intimidasi terhadap jurnalis juga mencuat. Seorang pria bernama Anton, sopir pickup L300, mengancam Andrew, wartawan WartaSiginjai.com, melalui pesan WhatsApp agar berita dihapus, disertai tuduhan fitnah bahwa wartawan meminta uang Rp 3 juta. Pihak redaksi membantah keras tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya mencemarkan nama baik serta melanggar kebebasan pers.
Praktisi hukum Aang Setia Budi, S.H. menegaskan bahwa ancaman ini merupakan bentuk intimidasi terhadap jurnalis dan pelanggaran serius terhadap UU Pers No. 40 Tahun 1999. Kasus ini semakin menguatkan desakan publik agar dilakukan investigasi mendalam terkait dugaan intervensi polisi dan pelanggaran kebebasan pers.
