INFO KABAR JAMBI-Istri dari anggota DPRD Provinsi Jambi Fraksi PKS, Rendra, angkat bicara terkait proses hukum yang tengah dihadapinya. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, proses tersebut masih berjalan dan belum menunjukkan titik terang perdamaian.

“Kalau yang diproses sejauh ini sih, sebenarnya kemarin itu berkasnya sudah sampai ke kejaksaan, kalau menurut info yang saya dapat,” ungkapnya. Namun, ia menambahkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, dirinya kembali menerima surat pemanggilan dari pihak kepolisian.

“Beberapa hari yang lalu, sekitar seminggu yang lalu, saya dapat lagi panggilan sebagai tersangka pertama untuk BAP lanjutan. Saya kurang tahu tujuannya apa, tapi di suratnya tertulis seperti itu. Dan katanya juga ada penambahan pasal, khusus ke saya saja, tidak ke suami saya,” jelasnya.

Ia mengaku belum bisa memenuhi panggilan tersebut karena situasi keluarga yang tidak memungkinkan. “Minggu kemarin saya berhalangan datang karena punya anak kecil, masih bayi usia 40 hari. Jadi saya minta dijadwalkan ulang ke penyidik,” katanya.

Namun, ia menyayangkan bahwa permintaan penjadwalan ulang tersebut tampaknya tidak diakomodir. “Yang saya minta kan tanggal 25, tapi yang diberikan justru panggilan lagi sebagai tersangka ke-2 untuk tanggal 23. Setelah saya tanya, penyidik bilang itu keputusan dari atasan,” tambahnya.

Terkait upaya penyelesaian, ia mengaku sudah beberapa kali mencoba untuk mediasi. “Saya sudah minta mediasi di Polres kurang lebih 4 kali, tapi dari pihak pelapor tidak pernah hadir. Bahkan waktu mediasi di Polda sebelum saya ditetapkan sebagai tersangka, dia juga tidak datang. Saya sudah tunggu 2 jam waktu itu,” tuturnya.

Terakhir, ia dan pihak pelapor sempat hadir bersamaan dalam mediasi yang difasilitasi kepolisian, namun lagi-lagi tidak mencapai kesepakatan. “Terakhir Senin minggu lalu kami bertemu dalam mediasi, tapi belum sepakat juga. Harusnya lanjut Senin minggu ini, tapi pihak sana tidak hadir dan minta ditunda lagi,” katanya.

Ia berharap proses ini segera menemukan penyelesaian. “Harapan saya, seperti sebelumnya, masalah ini bisa cepat selesai. Kalau memang tidak ada kesepakatan perdamaian, ya mungkin kita lanjutkan saja sesuai dengan jalur hukum,” tutupnya.