INFO KABAR JAMBI – Kesabaran warga Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, akhirnya habis! Jalan satu-satunya yang menjadi urat nadi aktivitas warga rusak parah dan penuh lubang akibat curah hujan tinggi. Kondisi ini membuat masyarakat geram dan mendesak pemerintah desa untuk segera bertindak.
Pada Rabu (09/04/2025), puluhan warga bersama para pemuda mendatangi kantor Balai Desa Pompa Air untuk meminta penjelasan langsung dari aparatur desa. Namun bukannya solusi, warga justru dibuat kecewa oleh hasil musyawarah yang dianggap hanya akal-akalan.
Dalam musyawarah yang juga dihadiri oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas tersebut, muncul keputusan kontroversial: kendaraan pengangkut minyak dikenai pungutan sebesar Rp3.000.000, sementara mobil pembawa Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dikenai Rp1.000.000.
Warga pun menilai keputusan ini sebagai bentuk pungutan liar (pungli) terselubung yang dibungkus dengan dalih perbaikan jalan. “Ini modus baru, pungli berjamaah atas nama musyawarah,” ujar salah satu warga dengan nada kesal.
Tak hanya itu, warga juga mempertanyakan hasil pungutan yang selama ini dikutip dari pos di sepanjang jalan desa. “Sudah lama ada pos pungutan, tapi jalan tetap rusak, enggak ada perbaikan, enggak ada kerikil yang dibeli. Ke mana uangnya?” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Pompa Air belum dapat dikonfirmasi untuk memberikan klarifikasi resmi.
Warga mendesak agar pihak berwenang turun tangan dan mengaudit pengelolaan dana hasil pungutan jalan. Mereka berharap akses vital tersebut benar-benar diperbaiki, bukan dijadikan ladang pungutan yang menyengsarakan.