Muaro Jambi Infokabarjambi.com – Sudah 11 hari masyarakat Desa Sungai Bungur, Kabupaten Muaro Jambi, bertahan di lokasi lahan Surat Keputusan (SK) Tol yang menjadi sumber permasalahan berkepanjangan. Warga menduduki lahan tersebut sebagai bentuk protes atas lambannya penyelesaian sengketa oleh pemerintah daerah dan instansi terkait seperti Tim Penertiban Penggunaan Lahan dan Kanwil BPN Provinsi Jambi.
Masalah ini berawal dari ketidakcocokan data calon penerima lahan SK Tol yang diatur dalam surat keputusan Nomor 25-XI-2002 tertanggal 23 April 2002. Berdasarkan bantahan dari Kepala Desa Sungai Bungur, Tamin, ditemukan ketidaksesuaian nama dalam daftar penerima, yaitu 320 nama yang terdiri dari 139 nama dikenal, 96 nama tidak dikenal, 70 orang meninggal dunia, 5 orang pindah, 4 nama tidak dikenal, dan 1 nama tidak tercatat. Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat.
Menurut informasi yang dihimpun, keberadaan Kades Tamin saat ini tidak diketahui. Ia diduga menghindar dari tanggung jawab terkait penyelesaian persoalan lahan SK Tol tersebut. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa frustrasinya. “Kami merasa sangat dizalimi oleh Kades Tamin yang tidak bertanggung jawab atas masalah ini. Kami hanya ingin keadilan dan kejelasan,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah dan instansi terkait segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka juga mendesak agar Kades Tamin diperiksa atas dugaan kelalaian dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin desa. Hingga kini, aksi pendudukan lahan masih berlangsung sebagai wujud perjuangan warga mempertahankan hak mereka.
Dengan belum adanya solusi yang memuaskan, masyarakat Desa Sungai Bungur terus berjuang agar permasalahan ini mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang.
